Kamis, 02 Mei 2024

Bank Sentral AS akan Naikkan Besaran Bunga Acuan Guna Redam Inflasi di AS

* Emas Berpeluang Turun
Redaksi - Senin, 19 September 2022 10:38 WIB
Bank Sentral AS akan Naikkan Besaran Bunga Acuan Guna Redam Inflasi di AS
(Foto: Reuters)
Kantor Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). 
Medan (SIB)
Bank Sentral AS dan Bank Sentral Indonesia Kamis mendatang akan melakukan rapat dewan gubernur yang menentukan besaran bunga acuannya.

Sejauh ini pasar sangat yakin kalau Bank Sentral AS akan menaikkan besaran bunga acuannya guna meredam inflasi di AS yang tak kunjung turun.

Setelah itu di hari yang sama, BI akan mengumumkan besaran bunga acuannya, ungkap Analis Pasar Modal Gunawan Benyamin, Minggu (18/9).

Sejauh ini, kata Gun, ia melihat BI tetap berpeluang menaikkan besaran bunga acuan paling banyak 25 basis poin atau tidak menaikkan bunga sama sekali.

Sementara Bank Sentral AS diprediksi akan menaikkan besaran bunga acuannya sekitar 75 basis poin, mengacu pada pola kenaikan yang dilakukan Bank Sentral AS belakangan ini.

Meski demikian, secara keseluruhan ia melihat bukan kenaikan bunga acuan yang perlu diperhatikan.

Tetapi proyeksi ekonomi AS ke depan oleh FOMC serta fed press conference yang akan menjadi fokus pasar selanjutnya.

Dan akan lebih mempengaruhi pergerakan pasar nantinya.

Kalau besaran bunga acuan dinaikkan dan sesuai ekspektasi, hal tersebut tidak akan merubah banyak pergerakan pasar.

Tetapi jika arah kebijakan The FED ke depan masih bersikap hawkish, maka tekanan pada IHSG, Rupiah hingga harga emas dunia berpeluang untuk berlanjut.

Akhir pekan kemarin IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan cukup tajam.

IHSG masih memiliki level 7.000 sebagai level psikologis maupun resisten untuk dijadikan bumper agar tidak mengalami tekanan lebih dalam, sementara itu kebijakan BI yang jika seandainya menaikkan besaran bunga acuan juga akan menahan pelemahan IHSG maupun mata uang rupiah.

Untuk kinerja mata uang sendiri, Gun menilai masih akan berkutat di kisaran level 15.000 per dolar AS.[br]





Rupiah mungkin akan lebih banyak mengalami tekanan sebelum kebijakan penetapan besaran bunga acuan dilakukan.

Jika BI mengambil langkah agressif guna mengimbangi The FED, arah pergerakan Rupiah bisa berbalik nantinya.

Sementara itu, harga emas dunia yang mengalami penurunan tajam selama sepekan kemarin, masih berpeluang untuk melemah.

Namun, jika The FED nantinya memberikan arah kebijakan yang dovish pasca keputusan besaran bunga acuannya.

Maka harga emas bisa berbalik arah dan mengalami kenaikan.

Sejauh ini harga emas diperdagangkan di kisaran 1.675 dolar AS per troy once nya.

Potensi untuk melemah lebih dalam sebenarnya belum terlihat sejauh ini.

Namun ketika The FED diproyeksikan masih akan agresif menaikkan bunga acuan maka emas berpeluang turun ke kisaran 1.635 dolar AS. (A1/d)





Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pemko Tebingtinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Secara Virtual
Kemendagri Apresiasi Pj Bupati Batubara Mampu Kendalikan Inflasi dan Tangani Stunting
Inflasi Biaya Berobat Tembus 10 Persen, Orang Sakit Bisa Makin Miskin
Plt Bupati Minta TPID Labuhanbatu Gelar Pasar Murah
IMF Wanti-wanti Inflasi Makin Tinggi Imbas Perang Iran Vs Israel
Bantu Masyarakat dan Kendalikan Inflasi, Pemkab Samosir Gelar Pasar Murah
komentar
beritaTerbaru