Rabu, 01 Mei 2024

Bukan Jokowi, Relawan Joman Sebut Hasto Jadi Penghambat Pertemuan Megawati-Prabowo

Redaksi - Senin, 15 April 2024 09:31 WIB
Bukan Jokowi, Relawan Joman Sebut Hasto Jadi Penghambat Pertemuan Megawati-Prabowo
(KOMPAS.com/Dian Erika)
Ketua keelompok relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer saat akan mengikuti buka bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Jakarta (SIB)
Ketua Umum relawan Prabowo Mania dan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer blak-blakan menyebut bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjadi penghambat bertemunya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan calon presiden pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikannya setelah ditanya apakah sependapat jika ada anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi penghambat pertemuan Megawati-Prabowo pasca-Pilpres 2024.
"Masa ini, Pak Jokowi enggak punya musuh dengan siapa pun kok malah seakan-akan di orkestrasikan Pak Jokowi malah menjadi penghambat," kata pria yang akrab disapa Noel, saat dihubungi, Minggu (14/4).
"Yang jelas yang jadi penghambat pertemuan Prabowo-Mega dan sebagainya, itu adalah Hasto," ujarnya lagi.
Menurut Noel, Hasto menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh bangsa negara untuk saling bertemu dan bersilaturahmi. Dia mengatakan demikian karena Hasto memberikan syarat agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDI-P terlebih dulu sebelum dengan Megawati.
"Problem-nya kan harus pakai syarat lah, pakai apa lah, belum nanti Pak Jokowi mau ketemu Bu Mega harus ranting dulu apa lah, kan ngawur itu kan bentuk penghinaan terhadap kadernya sendiri," kata Noel.
"Dan itu merusak kesan PDI-P sebagai partai besar," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Noel mengatakan bahwa dari ucapannya, Hasto bahkan menganulir posisinya yang merupakan intelektual dan juga politisi partai sebesar PDI-P. Semestinya, menurut dia, Hasto memiliki cara berpikir yang besar untuk merespons rencana pertemuan tokoh bangsa.
"Harusnya cara berpikirnya cara berpikir besar dong, bukan kerdil. Apa yang Hasto lakukan, itu cara-cara orang kerdil. Itu," kata Noel.



Tak Ada
Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak menekankan, tak ada permintaan dari Presiden Joko Widodo agar calon presiden pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto tidak berkomunikasi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Baginya, Presiden Jokowi memiliki semangat yang sama dengan Prabowo untuk melakukan rekonsiliasi politik dengan semua tokoh.
“Enggak, Pak Prabowo mau bangun silaturahmi dengan semua pihak kok. Jadi enggak ada pembatas sama sekali. Pak Jokowi kan juga ingin membangun silaturahmi dengan semua pihak,” ujar Dahnil dihubungi, Minggu (14/4).
“Saya pikir, visinya sama ya, jadi silaturahmi Pak Prabowo ingin bangun komunikasi dengan Bu Megawati dengan semua pihak,” sambung dia.
Ia menyebutkan, Prabowo sendiri memang ingin bisa mendudukkan Jokowi, Megawati, dan Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam satu meja. Tujuannya, agar para mantan presiden tetap bisa memberikan masukan kepada pemerintahan ke depan demi kemajuan Indonesia.
“Dengan cara begitu kan keberlanjutan pembangunan itu bisa tetap terjaga, kemudian ada keguyuban juga. Jadi tidak boleh ada dendam politik, tidak boleh ada benci politik,” papar dia.
Terakhir, ia memastikan Presiden Jokowi tak pernah memberikan batas untuk Prabowo berkomunikasi dengan semua pihak.
“Enggak, enggak ada, saya pikir Pak Jokowi juga ingin membangun kekompakan dengan semua pihak, dengan semua elite, jadi enggak ada semua barrier itu,” imbuh dia.
Adapun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pihaknya memang tengah gencar membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Tujuannya, agar rekonsiliasi politik bisa segera terwujud setelah proses sengketa Pilpres 2024 selesai di Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara itu, PDI-P nampak membuka diri pada Prabowo, tapi tidak dengan Jokowi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebutkan Jokowi diminta menemui anak ranting PDI-P lebih dulu sebelum bersilaturahmi dengan Megawati. Diketahui, hubungan Jokowi dan PDI-P memburuk jelang Pilpres 2024.
Hal itu ditengarai majunya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo. Padahal, Jokowi dan Gibran masih merupakan kader PDI-P yang mengusung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (**)


Baca Juga:


Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hasto Ungkap Sikap Ranting PDIP Tolak Wacana Pertemuan Jokowi-Mega
Jubir TPD Amin Sumut DR H Tumpal Panggabean : Kita Tidak Terkejut dengan Putusan MK
MK Juga Tolak Gugatan Hasil Pilpres 2024 dari Ganjar-Mahfud
Analisis Pakar Hukum: MK Tidak akan Kabulkan Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Hari ini MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024
22 April, Pengamanan Diperketat
komentar
beritaTerbaru