Medan (SIB)
Komisaris Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Sarman Simanjorang mengatakan, Indonesia merupakan salah satu pusat panas bumi dunia. Pulau Sumatera dan Jawa memberikan sumbangan terbesar bagi panas bumi Indonesia. Sumatera Utara adalah sumber panas bumi yang memiliki prospek luar biasa.
“Tercatat cadangan panas bumi di Sumatera Utara sebesar 730 MW. PLTP pertama di Sumut bahkan di Sumatera dimulai dengan adanya PLTP Monoblok 2 MW milik PGE di Area Sibayak yang beroperasi sejak tahun 2000. Listrik dari PLTP Monoblok W MW Sibayak ini dijual ke PLN untuk menerangi sekitar 2000 rumah masyarakat disekitar Area Sibayak,†kata Sarman Simanjorang ketika kunjungan kerja di kawasan Sibayak, Berastagi, Karo, Jumat (19/11).
Dia didampingi Ibnu Kaldun, anggota Komisaris, direktur operasional PT PGE Eko Agung dan fungsi-fungsi PGE seperti komite audit, investasi dan lainnya. Kegiatan pengembangan panas bumi di Sibayak kata Sarman dimulai dengan adanya survey Geologi, Geofisika dan Geokimia dari tahun 1988 hingga tahun 1990. Kemudian dilakukan pemboran 10 sumur dari tahun 1992 hingga tahun 1997. Pada tahun 2008 PGE melakukan konstruksi pemipaan untuk suplai uap ke PLTP Sibayak 2x5 MW yang dimiliki oleh PT. Dizamatra Powerindo.
“Dalam pengembangan energy terbarukan maka optimalisasi potensi panas bumi di Sumatera Utara adalah suatu yang harus segera dilakukan. Sinergitas seluruh elemen menjadi kunci utama dalam pengembangan panas bumi di Sumut,†ucapnya.
Pada kunjungan kerja tersebut kata Sarman, senior supervisor di Sibayak, Suheri memaparkan jalannya operasional PGE secara komprehensif. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan berjalannya operasional pertamina geothermal energy di Sibayak sesuai dengan standar yang ada dan mengedepankan keselamatan kerja. Terutama bagaimana penyerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja PGE.
Dikatakan Sarman, Sumut salah satu penghasil sumber panas bumi terbesar di Indonesia. Sumber panas bumi ini adalah suatu energi baru terbarukan yang sudah dikembangkan dan Indonesia memiliki potensi energi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Pemerintah sekarang sangat berkomitmen meningkatkan energi geothermal ini karena sangat ramah lingkungan.
“Ini merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia, karena potensi ini tidak dimiliki semua negara. Di dunia ini hanya 20-25 negara yang memiliki energi panas bumi. Indonesia terbesar potensi panas buminya di dunia dan Sumut salah satu yang terbesar di Indonesia,†terangnya.
Energi panas bumi di Sumut itu kata Sarman ada di Sibayak Berastagi, di Pahae Taput dan Mandailing Natal. Seluruh dunia sedang berlomba-lomba bagaimana memproduksi energi terbarukan, salah satunya energi panas bumi. Beberapa jenis energi terbarukan itu selain panas bumi, ada tenaga surya, kincir angin, tenaga air dan tenaga uap. PT Pertamina Geothermal Energy adalah salah satu anak perusahaan Pertamina yang ditugaskan untuk mengelola geothermal menjadi energi listrik terbarukan.
“Khusus untuk pemanfaatan panas bumi pemerintah menugaskan Pertamina. Uniknya, investasi di geothermal ini sangat besar karena lokasinya di kawasan pegunungan gunung berapi yang tidak aktif. Ketika di sana ada belerang, air panas, di situ ada tanda ruang panas bumi. Investasinya sangat besar karena pemborannya 2 km sampai 3 Km. Kalau sudah dapat panas buminya, akan menimbulkan uap dan uap itu digunakan menggerakkan turbin,†paparnya.
Pertamina sudah mengelola hampir di 15 lokasi panas bumi, ada di Sumut (Sibayak Berastagi Karo, Sarulla Pahae Taput, Sorik Marapi Mandailing Natal), Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Garut, Tasikmalaya sampai di Sulawesi Utara. Potensi panas bumi di Sumut juga ada di Si Ria-ria Humbahas, Samosir di Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta, Pincura, Sibuhuan dan banyak lagi potensi panas bumi di Sumut. (A8/d)