Kedua agenda penting PT Bank Sumut ini, dipimpin Gubernur Sumatera Utara dan dihadiri Ketua DPRD Sumut, Kepala Perwakilan OJK, Direktur Utama, Komisaris Utama dan seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara selaku pemegang saham Bank Sumut dengan perbandingan kepemilikan saham 46,95 persen Pemprov Sumut dan 53,05 persen Pemerintah Kabupaten dan Kota.
Muhammad Dimiyathi mengatakan, RUPS 2022 Bank Sumut tersebut berdasarkan undangan yaitu pengesahan Laporan Keuangan PT Bank Sumut tahun 2022, penggunaan laba setelah pajak dan rencana tahun buku tahun 2023.
Sedangkan agenda RUPS-LB, yaitu terkait penetapan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan penyalurannya, pengesahan setoran modal tahun 2023, pergantian susunan pengurus, pembahasan terkait Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank Sumut dan pembahasan lainnya.
Dimiyathi mengatakan, berdasarkan Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Tahun Buku 2022, laba bersih yang diperoleh setelah potong pajak yaitu Rp700.717.838.957.
Selanjutnya, dana CSR Tahun Buku 2022 yang telah ditentukan akan dialokasikan berdasarkan kesepakatan pada RUPS yaitu sebesar Rp21 miliar, di mana sebelumnya hanya dialokasikan Rp20,5 miliar atau kurang lebih 3 persen dari laba bersih PT Bank Sumut.
Dalam rapat tersebut juga diketahui nama yang diajukan sebagai calon Direktur Utama Bank Sumut adalah Babay Parid Wazdi.
Hal ini sebagaimana disampaikan Sekda Sumut Arief Sudarto Trinugroho, saat ditemui awak media usai RUPS Luar Biasa Bank Sumut.
Penulis
: Japet Arki Bangun
Editor
: Wilfred/Donna Hutagalung