Kepada wartawan di Stabat, Rabu (25/1/2023), warga Desa Kuala Besar Husni mengaku, dulu ada sekira 30 rumah yang berdiri di pesisir pantai. Namun, akibat tergerus abrasi, katanya, saat ini hanya tinggal 2 rumah saja yang masih bertahan di pesisir pantai.
"Sekira 4 tahun lalu, warga sekitar sempat menanam pohon cemara di tepi pantai. Tapi semua pohon cemara yang sudah tumbuh besar itu sudah hilang tergerus abrasi. Selama 4 tahun terakhir, air masuk sudah masuk sekira 40 meter ke daratan," katanya.
Akibat abrasi, warga yang selama ini tinggal di pesisir pantai harus pindah ke dalam pulau. Warga berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan bangunan penahan ombak, agar abrasi tidak semakin meluas dan mengancam.
Diketahui, desa yang hanya bisa dijangkau dengan menempuh jalur laut menggunakan kapal dan sampan itu, memiliki wisata pantai dan banyak sumber daya alam berupa hasil laut, seperti ikan dan kerang.
Desa Kuala Besar cukup dikenal dengan pemandangan pesisir pantainya yang indah disertai udara segar. Namun sayang, kini sebagian besar wilayah pesisir pantainya telah tergerus abrasi. (A16)
Editor
: Wilfred/Donna Hutagalung