Medan (SIB)
Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah yang terletak di Jalan Setia Budi, Simpang Selayang Medan Tuntungan, merupakan salah satu contoh yang telah berhasil menerapkan kemandirian ekonomi berbasis pesantren. Hasilnya, antara lain mereka mampu membangun gedung asrama baru. Keswadayaan pesantren ini diapresiasi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah saat meresmikan gedung asrama baru yang diberi nama Asrama Khadijah, Rabu (5/8).
Pesantren dengan sistem manajemen yang baik, menurut Wagub, bukan saja mampu melahirkan generasi penerus yang taat agama, tetapi juga bisa melahirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Sehingga ketika para santri ke luar dari pesantren nantinya, bisa meneruskan nilai-nilai bermanfaat yang diperoleh selama mondok.
Kepada para santri dan santriwati, Wagub berpesan agar sungguh-sungguh dalam menimba ilmu dan menikmati semua proses selama tinggal di asrama.
Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Solihin Adin sekaligus panitia pembangunan Gedung Asrama Santriwati Khadijah menyampaikan, adapun usaha-usaha yang dikembangkan oleh santri dan guru di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, antara lain laundry, toko pelajar, santri mart, warung pelajar, bakery atau usaha roti dan produksi air minum kemasan "Raudhah".
Ketua Umum Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Ilyas Tarigan menceritakan sekilas sejarah berdiri pesantren tersebut. Berdiri pada tanggal 18 Oktober 1982, dulunya gedung-gedung masih dibangun dengan material kayu. Kawasan sekitar pesantren juga masih sunyi. Ke depan, dia berharap pesantren lebih berkembang lagi, melahirkan generasi yang dekat dengan Allah, berkah dan bermanfaat bagi masyarakat. (M11/f)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News