Rabu, 01 Mei 2024
Cerpen

Lorong-lorong Bisu

* Karya: Muhammad Fria Fachrama Sumitro, SMAN 4 - Pematangsiantar
- Minggu, 09 Juli 2017 19:04 WIB
Hai, kalian semua ! Apa kabar ? Sehat yang pastinya, kan ? Di sini, aku juga sehat dan baik-baik saja. Aku kangen. Rasanya sudah sewindu tidak bersama. Seperti waktu itu. Ya,  bersama Hamid, Soleh, Rizky, Andi, dan Falwan.

Teringat saat pertama kali berjumpa dengan kalian.  Ketika SMP, sedikit sekali yang ingin berteman denganku dikarenakan sifat itu. Orang layaknya angin lalu. Dan orang-orang bak tak pernah menganggap ku pernah hidup di dunia ini.

Ketika aku bergabung di klub musik di sekolah, Falwan menyambut begitu riangnya.  Rizky pun begitu antusias.

Aku tersadar bahwa kalian datang layaknya cahaya yang mengalahkan kegelapan. Menarikku yang sedang meringkuk sendirian keluar dari sana. Meskipun pada awalnya terbersit rasa tidak nyaman dan rasa takut dalam diri karena selama ini masih belum terbiasa dengan yang namanya 'berteman'. Tapi, itu semua seketika hilang layaknya debu yang dihembus angin dikarenakan tumbuhnya kembali keberanian di dalam jiwa.

Singkat cerita, kita semua menjadi semakin sering bertemu, semakin sering bersama, dan semakin sering bersenda-gurau. Kata 'teman' pun akhirnya berubah menjadi 'sahabat'.

"5 sahabat tidaklah cukup. Dan akhirnya kau datang mengisi kekosongan ini." kata Andi kepada ku, mencoba untuk puitis.

Aku hanya tersenyum dan diam seribu bahasa. Kawan-kawan mulai memerhatikanku. Aku kadang disanjung karena permainan gitar yang bagus, melebihi Falwan hingga suatu saat, aku ditawarkan tampil untuk mengiringi paduan suara sekolah.

Tak perlu membohongi diri, semangat menggebu-gebu timbul dan menguasai diri. Hati terus-terusan menjawab 'iya' pada pertanyaan itu tanpa memikirkan bahwa ada orang di balik sana sedang mengerang kesakitan. Falwan.

"Jadi, selama ini kau punya rencana khusus dengan ku, ya ?" tanya Falwan, dengan nada sinis, ketika bertemu denganku di belakang panggung.

"Apa maksud dari yang kau lakukan itu ?" tanya Hamid.

"Tidak tahukah kau sudah berapa lama aku menunggu untuk posisi itu ? Teman macam apa kau ini?" kata Falwan kepada ku, sangat marah.

Soleh membelaku.
"Kau juga sama dengan dia!" balas Falwan.

Saat itu semuanya terdiam akibat perkataannya. Tempat itu menjadi dipenuhi keheningan yang mencekam. Aku hanya bisa terdiam dan tertunduk.

Aku menengadah dan melihat teman yang lain. Soleh dan Andi mengejar mu, sedangkan yang tersisa hanya membisu. Aku ingin sekali mengejar mu dan meminta maaf atas tindakan bodoh ini. Namun, aku seorang pengecut. Semuanya lalu pergi dari belakang panggung satu per satu tanpa ada yang menghiraukanku. Aku akhirnya tahu kenapa banyak yang tidak ingin berteman dengan ku. Bukan karena mereka tidak suka dengan ku, tapi karena takut bahwa hubungan yang telah terjalin akan aku hancurkan sendiri.

Sejak saat itu, tali yang bertautan di antara kalian pun putus jua karenaku. Aku lalu datang dan menginginkan sebuah tempat di antara kalian. Meskipun berat hati, kalian tetap memotong tali dan dengan penuh harap supaya aku dapat membantu untuk semakin mengeratkan tali itu. Nyatanya tidak. Aku yang bodoh tidak berdaya untuk menyatukannya dan akhirnya lambat laun tali tersebut mulai terlepas. Kalian lalu seperti kehilangan kekuatan dan kembali ke dalam lorong-lorong gelap dan membisu di sana.

Sang tokoh utama yang sepatutnya diharapkan mendatangkan sebuah kesejukan di tengah-tengah gurun pasir malah memperburuk keadaan. Namun, aku ingin menjadi seseorang yang dapat menarik kalian keluar dari sana dan menjadi penerang dalam kegelapan. Layaknya yang telah kalian lakukan pada ku sebelumnya.
Sayangnya, akhir cerita ini terasa begitu pahit. Persahabatan tersebut telah layu bak sebuah tanaman yang tak pernah disiram maupun diberi pupuk. Walaupun begitu, kalian telah menunjukkan kepada ku hal-hal yang begitu besar, yaitu arti dari yang namanya dianggap, dihargai dan bahkan disayangi.

Demikianlah kalimat-kalimat ini ku tuangkan ke atas sebuah kertas. Aku hanya ingin kalian tahu bahwa aku membutuhkan 'cahaya' yang pernah ada itu lagi. kembali lagi. (l)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bupati Batalkan SK Pelantikan 52 Orang Pejabat Pemkab Humbahas
Komisioner KPU Dairi Sosialisasikan Tahapan Pilkada
Pj Bupati Palas Lantik Pejabat Eselon III dan IV
Darma Wijaya dan Adlin Tambunan Daftar Calon Bupati Dan Wakil Bupati Sergai ke Hanura dan PKB
Dorong Pertumbuhan Koperasi Sektor Riil, Kadiskop Sumut Rangkul Masyarakat Tani Pematangsiantar
Diagnosis Pasien Lebih Akurat, RS Materna Medan Bekerja Sama dengan GE HealthCare Gunakan MRI Berbasis AI
komentar
beritaTerbaru