Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 13 Mei 2025
Renungan Minggu

Bangkitlah Menjadi Terang (Yesaya 60:1-7)

Oleh Pdt Sunggul Pasaribu
- Minggu, 15 Desember 2019 19:20 WIB
23.385 view
Bangkitlah Menjadi Terang (Yesaya 60:1-7)
SIB/Dok
Oleh Pdt Sunggul Pasaribu
Manusia harus sadar bahwa kita tidak dapat hidup tanpa terang, itulah sebabnya di awal penciptaan Allah lebih dahulu menciptakan terang. Penelitian telah membuktikannya. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Bahkan, di titik yang paling ekstrem, kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan.

Sedikit banyak, itulah yang dirasakan bangsa Israel saat mereka kembali dari Babel ke Yerusalem. Mereka belum pulih dari berbagai trauma yang mereka alami dalam masa pembuangan. Semua yang mereka lalui membuat mereka meragukan kasih Allah. Daya lihat mereka terhadap janji Allah pun memudar. Ketika itulah, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan pesan pengharapan yang menerangi hati mereka. Bahwa Tuhan akan mendatangkan terang yang akan terbit di tengah mereka. Bangsa mereka akan dipulihkan, dan bahkan melalui merekalah, bangsa-bangsa akan datang kepada terang Allah.

Saudara-saudara seiman. Kesulitan hidup memang kerap membuat sekeliling kita terasa gelap. Kegagalan demi kegagalan yang kita alami seakan menyerpihkan setiap harapan yang tersisa. Meski demikian, Tuhan tidak pernah menghendaki saudara untuk terus diam dalam kegelapan. Saat Tuhan mengangkat saudara menjadi anak-Nya, Dia bukan hanya memberikan terang-Nya untuk tinggal di dalam anda, tetapi Dia juga memberikan sebuah identitas baru. Dia melabeli kita sebagai terang dunia. Siapa pun saudara, terlepas dari segala kesalahan dan kegagalan di masa lalu, kita telah diberikan kapasitas untuk bersinar. Agar kita dapat menerangi kegelapan dalam hidup banyak orang. Sehingga mereka memperoleh pengharapan dalam terang Allah yang terpancar melalui kita. Maka dari itu, bangkitlah dari keterpurukan. Terobosan besar telah Tuhan sediakan. Dia akan kerjakan pemulihan, kemenangan dan menyediakan berkat yang membawakan sukacita sejati bagi hidup Anda. Dia, Tuhan, akan melaksanakannya dengan segera. Tepat pada waktu-Nya yang sempurna.

Seruan nabi Yesaya kepada Yerusalem dan terhadap umat-Nya agar bangkit dan menjadi terang, selain merupakan sebuah pernyataan profetik atas kota, juga merupakan seruan untuk mengingatkan Yerusalem supaya mereka sadar bahwa terang kemuliaan Tuhan sesungguhnya telah terbit atas mereka. Sayangnya, mereka tidak menyadari bahwa sejak keluarnya mereka dari pembuangan hingga tiba di Yerusalem adalah berkat penyertaan dan campur tangan Tuhan semata atas kehidupan mereka, namun mereka tidak menyadari hal itu. Bahkan, ketika tiba saatnya untuk membangun kembali kota dan Bait Suci di Yerusalem, mereka masih ragu dan berpikir mungkinkah apa yang telah runtuh dapat kembali pulih seperti sedia kala. Itulah sebabnya, mereka terkesan seperti maju-mundur atas tugas besar yang Tuhan telah percayakan. Saat itulah Tuhan menyuruh Yesaya untuk mengingatkannya kembali bahwa terang Tuhan telah terbit.

Seringkali orang percaya didapati ragu akan tugas dan rencana besar yang Tuhan telah percayakan dalam hidupnya. Mereka acapkali tidak yakin bahwa mereka bisa melakukannya, sehingga yang terjadi adalah mereka maju-mundur untuk melaksanakan pekerjaan yang Tuhan telah percayakan. Lewat pesan ini Tuhan sedang mengingatkan bahwa, tidak ada alasan untuk ragu, karena sesungguhnya terang Tuhan telah terbit atas umat-Nya, yaitu, kita. Yang diperlukan adalah sadar dan bangkit lalu melakukan apa yang telah dipercayakan. Ketika bangsa Israel menyadari hal itu, maka mereka mulai menyelesaikannya. Alhasil, kemegahan bait yang mereka bangun melebihi kemegahannya yang semula.

Dunia ini juga telah dilanda ketakutan, sehingga ada banyak orang-orang yang dilanda ketakutan yaitu; ada orang yang takut gagal, takut mati, takut diremehkan atau dikucilkan, takut kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya. Tuhan tidak pernah memberikan roh ketakutan kepada anak-anak-Nya, sebab Roh yang dimiliki oleh Tuhan adalah Roh yang membangkitkan dan memberikan keberanian (2 Timotius 1:7). Oleh sebab itu jangan sampai rasa takut itu menguasai seluruh kehidupan kita sebab, ketakutan dapat mencuri sukacita kita, ketakutan dapat melemahkan iman kita, ketakutan dapat menghilangkan kebahagiaan dan ketakutan bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh kita. Apapun persoalan, kesulitan yang saudara hadapi hari-hari ini jangan pernah takut karena Yesus telah lahir bagi setiap umat-umat yang percaya kepada-Nya. Terang yang dari Tuhan adalah suatu kebenaran, kebaikan dan terang itu sangat perduli dengan orang lain, sebab itulah Alkitab berkata "Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan". Dimanapun kita berada biarlah hidup kita ini mampu untuk memancarkan terang itu kepada semua orang.

Oleh karena itu dalam momentum perayaan Natal saat ini kita harus bangkit dari ketakutan, kita perlu bangkit menjadi terang atas kegelapan mata rohani dunia ini. Mengapa? Sebagai umat Tuhan Yesus yang telah menikmati pembebasan dari kuasa kegelapan, maka Tuhan Yesus mengatakan kepada kita di Matius 5:13 -Kamu adalah Terang Dunia. Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang (Matius 5:16). Amin! (c)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru