Toba
(harianSIB.com)
Sekretaris Umum (Sekum)
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (
PGI)
Pdt Darwin Dharmawan menyampaikan dukungan dan apresiasi atas
Doa Bersama Merawat Tano Batak yang diinisiasi
HKBP bersama denominasi gereja-gereja yang ada di daerah Sumatera Utara (
Sumut) dalam
merawat Tano Batak.
PGI mendukung perjuangan masyarakat adat dan haknya.
Hal itu disampaikan Darwin Dharmawan pada saat menyampaikan ungkapan hati di hadapan orang yang satu hati untuk menjaga dan merawat alam Tano Batak melalui ibadah yang berlangsung di Aula Pertemuan
HKBP Lumbanjulu Distrik IV Toba, Sabtu (1/3) seperti yang dilansir Harian SIB.
Baca Juga:
"Bahwa ibadah
Doa Bersama Merawat Tanah Batak ini menunjukkan bahwa denominasi Gereja-gereja yang ada khususnya di Sumatera Utara, sungguh - sungguh serius merawat Tanah Batak," ungkap Darwin.
Dikatakannya, melalui doa bersama yang dilakukan ini menyampaikan pesan yang sangat kuat untuk pihak luar bahwa masyarakat sungguh-sungguh atau serius merawat Tanah Batak yang dicintai.
Baca Juga:
"Kita sangat serius merawat tanah Batak ini," ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada
HKBP dan denominasi Gereja-gereja yang ada di Sumatera Utara, mengingatkan Gereja-gereja di Indonesia terhadap panggilan Kristus untuk menyuarakan suara kenabian, bagaimana perusahaan yang sekarang mengeksploitasi alam.
"Kita paham betul bagaimana perusahaan yang sekarang mengeksploitasi alam kita itu sudah lama sebetulnya dikritik dan diprotes. Kritik serta protes ini sudah berjalan sangat lama. Sudah juga pernah ditutup dan ganti nama.
PGI pernah bersurat kepada Gereja-gereja di Sumatera Utara agar kita bersuara terhadap ketidakadilan ekologis ini," ungkapnya.
"Dan kita bersyukur kepada Tuhan pemilik gereja, saudara-saudara sekarang berkumpul di tempat ini untuk menyuarakan suara protetis ekologis yang kita rindukan akan terus kita gaungkan," tambahnya.
Suara kenabian ini lanjutnya, seperti yang pernah diutarakan Ketua
PGI Pdt Gomar Gultom, membutuhkan nyali protetis. Sebab semua cenderung lebih suka diam terhadap apa-apa yang tidak adil. " Kecenderungan saya dengan saudara-saudara adalah lebih tidak peduli terhadap apa-apa yang kita hadapi sebagai ketidakadilan termasuk ketidakadilan ekologis, " ucapnya.
Ia mengatakan, Sinode Gereja-gereja di Indonesia adalah saudara saya warga Tanah Batak, saudara di Tanah Batak tidak sendirian.
"Ijinkan kami mewakili 105 sinode Gereja-gereja di Indonesia menyatakan saudara-saudara di Tanah Batak tidak sendirian. saudara-saudara punya saudara dari berbagai sinode gereja yang akan kami dorong sedemikian rupa untuk menjadikan perjuangan ini, perjuangan Gereja-gereja di Indonesia," ungkapnya seraya menambahkan sebab pada titik inilah kita sedang berjuang merespon krisis ekologis.
Pdt Darwin mengatakan, akan mengalami kiamat ekologis. " Saya membaca kenaikan suhu dunia itu satu koma lima derajat celcius dan kenaikan suhu seperti ini kalau tidak berkurang sampai 100 tahun ke depan 30% spesies di bumi akan musnah.
"Dan kita masih tidak perduli dengan itu, mengorbankan dunia yang diciptakan Tuhan baik adanya demi semata-mata kepentingan ekonomi apa yang bapak ibu lakukan sangat menyentuh dan itu sebabnya kita mau bergandengan tangan agar ini menjadi awal dari gerak kita yang tidak ringan," sebutnya.
Menurutnya, Ketum
PGI menyampaikan pesan Gereja-gereja di Indonesia mendukung secara total perjuangan masyarakat adat dan hak-hak lingkungannya. "Mari kita bergandengan tangan dan ini pekerjaan panjang yang membutuhkan bukan hanya nyali," ujarnya. (**)