Medan (SIB)- Ajang peragaan busana Medan Fashion Trend kembali digelar, Minggu (22/10), di JW Marriott Hotel Medan, yang diinisiasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Medan bersama Dolling School of Fashion Design.
Tahun ini Medan Fashion Trend memasuki gelaran keempat mengusung tema "Aquatic Fantasia" yang menggali kekayaan bawah air yang dimiliki Sumatera Utara baik Danau Toba maupun lautnya.
Peragaan busana yang menampilkan ratusan karya berbahan etnik Sumatera Utara yang dikreasikan menjadi busana muslim dan modern dari 19 perancang itu, turut disaksikan Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Evi Diana Erry Nuradi, yang juga Ketua Dekranasda Sumut, Kadisperindag Sumut H Alwin, dan ratusan pemangku kepentingan di industri fesyen di Medan.
Evi Diana mengapresiasi gelaran Medan Fashion Trend 2017 yang mengangkat kain-kain khas Sumut seperti tenun, ulos, songket menjadi busana yang menarik berkat sentuhan para perancang. Menurut dia, event ini bisa mengangkat kain khas Sumut di pasaran.
"Semoga ajang ini bisa memotivasi para perajin tenun di Sumut untuk terus menghasilkan karya yang lebih baik lagi, sehingga tenun Sumut semakin dikenal luas," katanya.
Advisory IFC Chapter Medan Saurma Siahaan menjelaskan, gelaran Medan Fashion Trend 2017 ini untuk memberi kesempatan berkreasi para fashion desainer (perancang busana) di Medan baik pemula maupun yang telah profesional untuk menampilkan karya-karya terbaiknya.
"Peragaan busana kali ini menampilkan kreasi-kreasi terbaru berbahan kain etnik Sumut, berkat kolaborasi para perajin tenun dengan para fashion desainer,"katanya.
Saurma mengatakan dunia fashion sebagai bagian dari industri kreatif harus mendapat perhatian serius pemerintah baik Dinas Pariwisata dan Be Kraf, juga pihak BUMN dan BUMD.
Dia juga berharap Medan Fashion Trend dapat menjadi agenda tahunan kepariwisataan di Sumut dengan menyesuaikan penyelenggaraannya saat musim wisatawan berkunjung ke Sumut. Sehingga mendukung Medan sebagai salah satu kota fashion di Indonesia.
Chairwomen IFC Chapter Medan yang juga pimpinan Dolling School of Fashion Design, Nilawaty Iskandar mengatakan, kegiatan Medan Fashion Trend ini dilaksanakan untuk meningkatkan industri kreatif di Sumut. Acara ini, menurutnya, sangat menarik karena selain menampilkan busana-busana modern juga kolaborasi karya penenun dan perancang busana dengan konsep busana modern.
"Pageran busana tahun ini selain menampilkan karya para siswa dan alumni Dolling School, anggota IFC Chapter Medan juga karya fashion desainer kondang dari IFC nasional," pungkasnya.
Sesuai tema yang diusung "Aquatic Fantasia", peragaan busana Medan Fashion Trend 2017 menampilkan ratusan busana yang terinspirasi dari kehidupan bawah air baik bentuk maupun warna, seperti ubur-ubur dan lainnya. Namun warna yang ditampilkan tidak melulu biru atau hijau, tapi ada juga keemasan, merah dan warna lainnya. (R19/d)