Kamis, 01 Mei 2025

MS Siswi SMAN 8 Medan Akhirnya Naik Kelas Bersyarat

Tanda Monang Pasaribu - Selasa, 16 Juli 2024 17:58 WIB
464 view
MS Siswi SMAN 8 Medan Akhirnya Naik Kelas Bersyarat
Foto: Net
Gedung Ombudsman Sumut
Medan (harianSIB.com)
Polemik siswi SMAN 8 Medan berinisial MS yang tidak naik kelas, karena diduga orang tuanya melaporkan kasus pungutan liar (pungli) sekolah itu, berakhir. MS diputuskan naik ke kelas XII dengan syarat.


Naik kelasnya MS, diketahui saat Ombudsman Sumut, Inspektorat dan Dinas Pendidikan Sumut melakukan peninjauan ke SMAN 8 Medan pada hari pertama masuk sekolah, Senin (15/7/2024).


"Keberadaan siswi MS tadi kami monitoring bersama Inspektorat Sumut dan Dinas Pendidikan Sumut sudah naik ke kelas XII," ujar Pjs Kaper Ombudsman Sumut, James Marihot Panggabean kepada jurnalis SIB News Network (SNN), Senin (15/7/2024).

Baca Juga:

Menurut James, keputusan menaikkan kelas MS merupakan impack dari Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman Sumut yang disampaikan ke Dinas Pendidikan Sumut dan Kepala SMA Negeri 8 Medan.


Dijelaskannya, dalam LAHP disebutkan keputusan Kepala SMA Negeri 8 Medan Rosmaida Asianna Purba tidak menaikkan MS adalah tindakan maladministrasi.

Baca Juga:

"Salah satu LAHP kami menyatakan, MS naik kelas melalui rapat dewan guru yang dihadiri Dewan Pendidikan Sumut," jelasnya.

Sebelumnya, ada video memperlihatkan seorang pria yang protes anaknya tidak naik kelas viral di media sosial. Anak dari pria itu disebut tidak naik kelas, karena melaporkan dugaan korupsi dan pungutan liar oleh kepala sekolah.


Narasi dalam video yang dilihat, Sabtu (22/6/2024), menyebut, jika anak dari pria itu bersekolah di SMAN 8 Medan.


Pria tersebut menyebut, alasan sekolah mengambil tindakan seperti itu karena anaknya sering tidak hadir ke sekolah.


"Alasannya karena absen," sebut pria itu menjelaskan, alasan anaknya tidak naik kelas dari keterangan pihak sekolah.


Namun pria dimaksud tidak yakin anaknya tidak naik kelas karena persoalan absensi. Dia menduga, anaknya tidak naik kelas karena dia pernah melaporkan kasus dugaan korupsi dan pungutan liar (pungli) kepala sekolah.


Dia tidak yakin anaknya tidak naik kelas, karena persoalan absensi bahkan menduga, anaknya tidak naik kelas, karena dia pernah melaporkan kasus dugaan korupsi dan pungli kepala sekolah.


"Karena saya melaporkan kepala sekolah tersebut terkait dugaan kasus korupsi dan pungutan liar," katanya. (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru