Senin, 14 Oktober 2024

Tembok Penahan Alur Sungai Martebing Sergai Retak, Warga Was-was

Sutan S Silaen - Rabu, 11 September 2024 21:30 WIB
927 view
Tembok Penahan Alur Sungai Martebing Sergai Retak, Warga Was-was
Foto: SNN/Sutan Silaen
RETAK DAN RUSAK: Bangunan sayap bendungan Alur Sungai Martebing retak dan rusak di Desa Tebingtinggi, Kecamatan Tanjungberingin, Sergai. Foto diambil, Rabu (11/9/2024).
Sergai (harianSIB.com)
Tembok penahan (sayap bendungan) di Alur Sungai Martebing, Dusun V, Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), retak. Kondisi ini membuat warga sekitar merasa was-was karena kuatir berdampak ke pemukiman.

Retaknya tembok itu diduga karena adanya hantaman air yang keluar dari pintu bendungan. Sehingga mengakibatkan erosi dan hampir longsor yang mengakibatkan tembok tersebut retak.

Pantauan Jurnalis SIB News Network (SNN), di lokasi, Rabu (11/9/2024), bendungan itu dibangun BWSS II BM DRPC 02 tahun anggaran 2017. Aliran sungai yang dibendung itu digunakan masyarakat untuk pengairan atau menyalurkan air ke areal persawahan masyarakat di sekitar bendungan dan sungai tersebut.

Baca Juga:

Di dekat bendungan, tepatnya di pinggir sungai, berdiri rumah milik S Br Hutagaol dan Nek Mitun, serta warung kopi milik S Br Manurung. Mereka mengaku takut dan kuatir akan longsor, sehingga rumah dan warung mereka bisa hanyut terbawa arus sungai.

"Kami yang tinggal dekat bendungan ini merasa takut (was-was) bang, udah retak itu kan temboknya. Kami jadi takut longsor, roboh pulak nanti warungku dan rumah-rumah tetanggaku ini," kata S Br Manurung.

Baca Juga:

Bendahara Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dosniroha Desa Tebing Tinggi, Rudi Naibaho, yang dikonfirmasi mengakui bagian sayap bangunan bendungan tersebut sudah retak. Pihaknya juga sudah pernah melaporkannya ke dinas terkait tapi belum ditanggapi.

"Bendungan ini dibangun tahun 2017. Kira-kira kurang lebih setahun kemudian sudah mulai retak bagian sayap bendungan itu. Kami sebagai Kelompok P3A Desa Tebingtinggi sudah melaporkan ke dinas terkait, tapi belum ditanggapi sampai saat ini. Alur sungai ini namanya alur Sungai Martebing," terang Naibaho.

Ia berharap bangunan sayap bendungan itu agar segera diperbaiki. Sehingga tidak sampai terjadi longsor dan menghanyutkan rumah warga. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru