Senin, 11 November 2024

Upah Pemanen Padi Melejit, Petani di Desa Pematang Terang Tanjung Beringin Menjerit

Sutan S Silaen - Senin, 07 Oktober 2024 06:05 WIB
195 view
Upah Pemanen Padi Melejit, Petani di Desa Pematang Terang Tanjung Beringin Menjerit
Foto: SNN/Sutan Silaen
MEMANEN SENDIRI: Petani sedang memanen padinya sendiri karena tidak ada tenaga pemanen, Minggu (6/10/2024).
Sergai (harianSIB.com)
Upah pemanen padi meningkat sangat drastis pada musim panen kali ini di Desa Pematang Terang, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), yang mengakibatkan petani menjerit.

Peningkatan upah pemanen ini diduga terjadi karena kurangnya tenaga pemanen yang tersedia di lapangan, termasuk mesin pemanen dan pemanen manual (thresher).

Berdasarkan aduan masyarakat kepada Jurnalis SIB News Network (SNN), Minggu (6/10/2024), upah tersebut tidak lagi wajar, karena sudah mencapai 28 persen untuk upah pemanen manual dan untuk mesin pemanen upahnya mencapai 15 persen, ada juga yang Rp170.000 per rante.

Seorang warga Dusun III mengaku bernama Rosmita br Simamora, mengatakan, musim panen raya ini sangat menyiksa petani. Pasalnya, upah pemanen dinilai sudah sangat di luar nalar.

"Kerugian yang dialami petani sudah cukup besar dan ini sudah sangat menyiksa para petani saat ini," katanya.

Kalaupun ada tenaga pemanen ditemukan, lanjutnya, itu sangat jarang. Padahal, pada musim panen sebelumnya banyak ditemukan.

"Musim panen ini betul-betul memprihatinkan. Tenaga pemanen tidak ada, odong-odong (mesin pemanen) dan thresher (pemanen manual) tidak ada, karena panen raya kali ini. Upahnya pun luar biasa, 27 persen upah manual dan 15 persen upah mesin, Rp170.000 per rantepun ada jika diupahkan rantean untuk mesin pemanen itu," kata boru Simamora.

Para petani di desa ini sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah khususnya Dinas Pertanian Sergai terkait mahalnya upah pemanen tersebut. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru