Sabtu, 07 September 2024

Dolar AS Kerap Menguat Terhadap Rupiah, Dinamika Pencapresan Di AS Jadi Akar Masalahnya

Nelly Hutabarat - Jumat, 26 Juli 2024 18:55 WIB
306 view
Dolar AS Kerap Menguat Terhadap Rupiah, Dinamika Pencapresan Di AS Jadi Akar Masalahnya
Foto: Andhika Prasetia
Ilustrasi uang dollar
Medan (harianSIB.com)
Pasca mundurnya Joe Biden dari pencapresan di AS, mata uang Rupiah kerap bergerak anomali dibandingkan dengan mata uang di Asia lainnya. Setelah Joe Biden menyatakan mundur, pasar berspekulasi seakan bahwa Donald Trump memiliki kesempatan untuk menang, meskipun survey menunjukan dua capres saat ini, yakni Kamala Harris dan Donald Trump sama-sama bersaing ketat dalam perolehan suara.

Hal itu diungkapkan Pengamat Ekonomi dan Keuangan, Gunawan Benyamin, Jumat (26/7/2024) di Medan.

Dinilainya, kebijakan Trump kala menjabat sebagai Presiden AS membuat dolar AS dalam tren menguat terhadap mata uang lainnya termasuk Rupiah.

Baca Juga:

Namun, ia menilai Bank Sentral AS pada saat ini lebih memegang peranan dalam pergerakan mata uang dunia. Rencana pemangkasan suku bunga acuan tetap akan menjadi katalis positif bagi Rupiah nantinya.

Mata uang Rupiah pada akhir pekan ini kembali ditutup melemah di level 16.285 per dolar AS.Namun kinerja mata uang Rupiah yang melemah masih lebih baik dibandingkan dengan pelemahan mata uang Yuan China pada Jumat ini.

Baca Juga:

Meski demikian, pelemahan Rupiah pada akhir pekan tidak menimbulkan tekanan serius pada kinerja IHSG.

IHSG yang pada perdagangan sebelumnya mengalami tekanan, pada perdagangan Jumat ini berbalik menguat.

IHSG secara konsisten berada di zona hijau selama sesi perdagangan meskipun sebagian bursa di Asia yang berakhir di zona merah.

IHSG menguat ditengah minimnya sentimen pasar pada akhir pekan. Sementara pelaku pasar tengah menanti rilis data inflasi AS yang akan dipubliksikan di akhir pekan ini. Data tersebut akan menjadi penentu arah pergerakan pasar keuangan dan harga emas. Untuk harga emas dunia di akhir pekan ini ditransaksikan sedikit menguat dibandingkan harga di pagi hari.

Harga emas ditransaksikan di level 2.374 dolar AS per ons troynya. Atau sekitar Rp.1.248 juta per gram.

Pelaku pasar terlihat mengambil posisi wait and see sebelum rilis data penting AS di akhir pekan. (*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru