Binjai (SIB)
Acara Grand Opening Binjai Milenial Market pada Sabtu (13/11) di Lapangan Asrama 121, Kecamatan Binjai Utara (Simpang Kebun Lada Binjai) menuai protes masyarakat.
Pasalnya,pada acara grand opening tersebut menampilkan penari waria berpakaian kurang senonoh,bahkan penampilan waria tersebut juga dipertontonkan pada kalangan remaja dan anak anak.
Pembukaan yang dilakukan Wakil Wali Kota Binjai H Rizky Yunanda Sitepu, STP MP, pada awalnya berlangsung baik dihadiri sejumlah unsur Forkopimda Kota Binjai seperti mewakili Dandim 0203/Langkat Lettu Infantri Sudargo, Wakil Asisten Logistik Kodam I/BB Letkol Edwin Dwi Guspana, Camat Binjai Utara Sofyan Siregar SSTP MP, serta jajaran Polres Binjai dan Polsek Binjai Utara.
Saat pembukaan yang berlangsung sore hari Wakil Wali Kota Binjai menyatakan apresiasinya pada penyelenggara Binjai Milenial Market. Karena kegiatan itu dinilai dapat meningkatkan laju perekonomian Kota Binjai dan juga membantu membuka lapangan kerja bagi warga Binjai.
Namun pada malam harinya acara hiburan membuat kehebohan pengunjung dan sejumlah pihak protes karena disuguhkan tarian erotik dari kelompok waria.
Penyelenggara Binjai Milenial Market, Jemmy Mulyawan Vincent yang dikonfirmasi sejumlah wartawan mengaku tidak memperkirakan penampilan gelaran itu karena acara diselenggarakan oleh event organizer.
Panggil
Menyikapi hal itu Ketua DPRD Kota Binjai,H Noor Sri Syah Alam Putra mengaku sangat kecewa dengan pemerintah Kota Binjai yang membiarkan kegiatan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dibiarkan bebas diselenggarakan di Kota Binjai.
“Kami DPRD Binjai selaku lembaga kontrol menyarankan Izin seperti itu dievaluasi kembali dan berikan peringatan keras. Kalau memungkinkan untuk ditutup dan kalau memang melanggar, ya dicabut izinnya, ujarnya, Senin (15/11) saat dikonfirmasi wartawan di Gedung DPRD Binjai.
Tindakan pihak penyelenggara yang tidak melaporkan "rundown" acara kepada Pemko Binjai saat grand opening berlangsung party dipertanyakan. Karena menurutnya, hiburan tarian yang disuguhkan tidak mencerminkan etnis budaya di Binjai. Apalagi, tak sedikit pengunjung masih anak-anak.
Intinya, sambungnya pihak penyelenggara tidak ada koordinasi dengan pemerintah kota, khususnya Dinas Pariwisata selaku Instansi yang membidanginya. “Saya sudah konfirmasi dengan dinas terkait, mereka mengaku tidak mengetahui teknis kegiatan di Binjai Milenial Market. Bahkan dari Dinas Pariwisata sendiri belum ada izinnya,†sebutnya.
“Dalam waktu dekat kita akan memanggil (Rapat Dengar Pendapat) dinas-dinas terkait dan owner Binjai Milenial Market untuk menjelaskan secara rinci kenapa bisa terjadi seperti itu,†ujarnya.(A06/d)