Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 22 Mei 2025

Menkominfo: Modus Trading Makin Canggih, Variannya Lebih Banyak dari Covid

* Ada Oknum Bank Jual Data Pribadi Nasabah
Redaksi - Selasa, 22 Agustus 2023 09:54 WIB
292 view
Menkominfo: Modus Trading Makin Canggih, Variannya Lebih Banyak dari Covid
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi.
Jakarta (SIB)
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengingatkan masyarakat terkait kejahatan digital mulai dari pinjaman online ilegal hingga robot trading. Budi menyebut, modus kejahatan keuangan digital ini makin canggih dan beragam.
"Bahwa spesifikasi kejahatan keuangan digital ini kan modusnya makin lama makin (banyak) varian, ini udah lebih dari Covid nih, varian lebih banyak, dari robot trading, apa... Jadi varian kejahatan digital ini makin lama makin canggih juga nih," kata Budi Arie dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID, Senin (21/8).
Budi Arie menyebut, mengatasi kejahatan digital ini harus dilakukan secara menyeluruh. Dia juga meminta peran aktif masyarakat.
"Jadi memang kita harus menyeluruh, tetapi selalu saya yakin kontrolnya ada di masyarakat, jadi peran aktif masyarakat untuk sama-sama menjaga kemajuan ekosistem digital ini untuk saling melindungi konsumen dan masyarakat," tutur dia.
Menurut Budi Arie, kejahatan keuangan digital ini makin tahun kian canggih. Dia meminta masyarakat agar tidak gampang tergoda dengan tawaran-tawaran yang diberikan oleh pinjol hingga robot trading.
"Kita harus ingat, saya selalu warning ini kejahatannya kita harus waspada, kejahatannya ke depan ini setahun lagi lebih canggih nih, dua tahun lagi kita nggak tahu nih, tiga tahun lagi gimana," tutur Budi Arie.
"Jadi ke depan makin lebih dari Covid variannya, inovatif(kejahatannya) lebih luar biasa. Jadi betul-betul dikepung bersama, masyarakat juga, saling mengingatkan ke tetangganya ke anaknya, ke ibunya jangan tergoda. Jangan terlalu gampang terpukau," imbuhnya.


Jual Data
Budi Arie Setiadi juga menyebut, ada oknum di sebuah bank yang sengaja menjual data pribadi nasabahnya. Budi Arie menyebut bank tersebut telah didenda.
"Dua hari yang lalu saya tandatangan ada beberapa bank saya tidak mau sebutin ya, kita denda, karena dia membocorkan data pribadi nasabah," kata Budi Arie.
Budi menyebut, bank tersebut membocorkan data pribadi nasabah untuk dijual dan tindakan itu adalah ilegal.
"Ada satu bank, saya nggak usah sebutin banknya, kita tandatangan, kita suratin kita denda. Karena mereka membocorkan data nasabahnya untuk dijual dan saya yakin itu ilegal," tuturnya.
"Maksudnya, ini datanya misalnya ada sekian, 10 juta nasabah dijual itu udah, jadi komoditas itu, jadi oknum-oknum di perusahaan itu," imbuhnya.
Budi Arie mengungkapkan bahwa data pribadi adalah hal yang berharga. Karena itu harus dijaga keamanannya.
"Jadi yang berharga ini bukan emas, bukan berlian, data itu komoditas yang mahal, apalagi perkembangan artificial intelligence ke depan, data luar biasa," kata Budi Arie. (detikcom/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru