Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

PDIP Sindir SBY: Pemerintahan 10 Tahun Lalu Banyak Rapat Tak Ambil Keputusan

* PD Ingatkan PDIP Ada Peran Pemimpin Sebelumnya
Redaksi - Sabtu, 23 Oktober 2021 08:14 WIB
297 view
PDIP Sindir SBY: Pemerintahan 10 Tahun Lalu Banyak Rapat Tak Ambil Keputusan
dok.PDIP
Foto: Hasto Kristiyanto
Jakarta (SIB)
PDIP mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus memberikan arahan. PDIP menilai kepemimpinan Jokowi berbeda dengan Presiden RI sebelumnya yang banyak mengadakan rapat tapi tidak mengambil keputusan.

Penilaian itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka webinar bertajuk 'Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata', yang digelar di kantor DPP PDIP, Kamis (21/10). Hasto awalnya menggambarkan kepemimpinan Jokowi.

"Berbagai apresiasi sudah diberikan kepada Presiden Jokowi, dan kita sebagai partai pengusung pun ikut bangga bagaimana kepemimpinan Pak Jokowi yang turun ke bawah, melihat akar persoalan pokok dari Covid-19 dan kemudian mencari solusi menyeluruh dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan yang menyeimbangkan antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya.

Hasto menyebut Jokowi punya kelebihan dibandingkan Presiden RI sebelumnya. Dia menyebut Presiden RI 10 tahun lalu terlalu banyak mengadakan rapat, namun tidak mengambil keputusan.

"Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas. Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," sebutnya.

Menurut Hasto, Jokowi berani mengambil keputusan dalam rapat. Keputusan itu kemudian dijabarkan dalam perspektif koordinasi antara pusat dan daerah.

Hasto mencontohkan saat Presiden Jokowi bersama para pembantunya antara lain Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, sebagai satu kesatuan tim kesatuan tim negosiator sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan vaksin. Tidak hanya itu, bahkan di dalam kerja sama didorong kemampuan nasional untuk mampu memproduksi vaksin.

Dilanjutkan percepatan dalam gerakan vaksinasi yang dilakukan seluruh elemen negara, hampir seluruh kementerian, ada yang sangat aktif seperti TNI-Polri, Badan Intelijen Negara yang juga mengambil suatu terobosan vaksinasi door to door. Bahkan, banyak partai politik juga terlibat khususnya PDIP, sebagai partai pengusung utama pemerintah.

Menurut Hasto, hal itu tidak mungkin terjadi kalau Presiden Jokowi tidak memberikan suatu direction. Hasto mengatakan meskipun banyak yang mengkritik, Jokowi tetap melakukan kerja terbaiknya sebagai kepala negara.

"Meskipun banyak kritik, tetapi Pak Jokowi tetap menampilkan seorang pemimpin yang tahan uji terhadap kritik dan terus berjuang melakukan tugas-tugasnya sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan. Tetap bergerak karena apa pun di tengah pandemi ini Pak Jokowi menerapkan suatu prinsip bagaimana keselamatan rakyat, keselamatan bangsa dan negara merupakan hukum tertinggi yang harus dijawab setiap pemimpin," beber Hasto.

Hasto mengatakan apa yang dilakukan Jokowi sejalan dengan kebijakan Megawati Soekarnoputri. Ini merupakan satu perpaduan yang sangat sempurna.

"Di tingkat nasional Pak Jokowi memberikan direction untuk menggerakkan seluruh elemen negara, menggerakkan seluruh elemen pemerintahan untuk membantu, termasuk kebijakan relokasi anggaran. Sementara Ibu Megawati menggerakkan seluruh elemen kepartaian," tutur Hasto.

"Tiga pilar partai bergerak untuk mengambil langkah terobosan terkait kebijakan anggaran, kemudian langkah terobosan menanam tanaman yang bisa dimakan, mengembangkan desa-desa sebagai pusat pariwisata, desa sebagai pusat pergerakan. Ini merupakan suatu perpaduan yang sangat sempurna," pungkasnya.

Ingatkan
Menanggapi sindiran Sekjen PDIP tersebut, Partai Demokrat mengingatkan PDIP untuk juga menyadari ada peran pemimpin sebelumnya.

"Menurut saya, Hasto boleh memuji pujaannya, tetapi mesti menyadari bahwa tidak ada keberhasilan saat ini tanpa peran pemimpin sebelumnya," kata Kepala Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan, Jumat (22/10).

Herman lantas membeberkan hasil-hasil yang pernah dicapai SBY. Menurutnya, SBY tidak pernah membandingkan kepemimpinan, malah justru berterima kasih kepada presiden sebelumnya.

"Kepemimpinan Pak SBY sangat dirasakan kehadirannya oleh masyarakat Indonesia, contohnya tol laut di Bali, Jembatan Madura, dan program prorakyatnya, selain aktif di dunia internasional dan membanggakan, tanpa mencemooh presiden sebelumnya, bahkan berterima kasih kepada presiden sebelumnya," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Herman, SBY berhasil mengatasi dampak krisis ekonomi dunia hingga menjadi negara G20. Serta penanganan bencana alam sekaligus wabah yang pernah terjadi di Indonesia.

"Pak SBY juga berhasil melunasi utang IMF, menaikkan pendapatan per kapita masyarakat, mampu mengatasi dampak krisis ekonomi dunia, dan Indonesia menjadi negara G20. Pak SBY juga mampu menangani bencana alam dengan baik dan mendapatkan penghargaan internasional, mengendalikan flu burung dan wabah penyakit lainnya," ucapnya.

Herman kemudian menyindir balik Hasto. Dia menyebut Hasto kekurangan informasi terkait kepemimpinan SBY selama 10 tahun.

"Mohon maaf, Pak Hasto mungkin kekurangan informasi terkait selama 10 tahun Pak SBY menjabat presiden," tuturnya. (detikcom/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru