Presiden Puji MA Tuntaskan 99,47 Persen Perkara Sepanjang 2023

Jakarta (SIB)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Mahkamah Agung (MA) yang telah memutus 99,47 persen perkara sepanjang 2023. Namun Jokowi mengingatkan kualitas putusan merupakan hal terpenting.

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara. Ini perkembangan yang sangat-sangat bagus. Namun demikian, bukan hanya kuantitas putusan yang penting. Yang paling utama adalah kualitas putusan," kata Jokowi dalam sambutannya di Laporan Tahunan MA, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (20/2).

Jokowi mengatakan putusan pengadilan harus memberi rasa keadilan di masyarakat. Dia mengatakan putusan pengadilan harus mendorong pembangunan bangsa dan kemajuan negara.

"Bahwa putusan pengadilan harus memberikan rasa keadilan, memberikan kepastian hukum, dan mendukung pembangunan bangsa dan negara menuju Indonesia maju," ujarnya.

Jokowi berharap MA terus melakukan reformasi sistem peradilan. Dia mengatakan reformasi tersebut harus berdampak pada keadilan masyarakat.

"Saya sangat berharap reformasi sistem ini menjadi bagian penting bagi kemajuan bangsa kita Indonesia. Sekali lagi, memberikan rasa keadilan, kepastian hukum dan good governance, menyelamatkan aset negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama lapis bawah dan membawa Indonesia naik menjadi negara berpenghasilan tinggi," ujarnya.

Kualitas Hakim Adalah Kunci

Dalam sambutannya, Jokowi juga menyatakan MA merupakan lembaga yang menjadi rujukan seluruh hakim di Indonesia. Jokowi juga menyebutkan MA menjadi harapan bagi masyarakat yang mencari keadilan.

"Mahkamah Agung pasti akan menjadi rujukan bagi para keadilan bagi masyarakat," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan kualitas para hakim menjadi kunci. Dia berharap para hakim di MA dapat menjaga integritas dan meningkatkan kepekaan terhadap keadilan masyarakat.

"Kualitas SDM hakim adalah kunci. Integritasnya, profesionalisme, kepekaannya terhadap rasa keadilan masyarakat, Kepekaannya terhadap perkembangan zaman, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.

Jokowi menyambut baik reformasi internal MA. Jokowi menilai reformasi internal penting untuk menegakkan prinsip rule of law dan good governance.

"Oleh karena itu, saya menyambut baik reformasi internal yang dilakukan oleh MA untuk menegakkan prinsip rule of law dan good governance, meningkatkan kinerja pengadilan secara berkelanjutan," kata Jokowi.

"Oleh karena itu, inovasi harus menjadi bagian dari reformasi, bukan hanya dengan mengadopsi teknologi baru, tetapi juga perspektif dan sensitivitas dalam menyelesaikan perkara hukum. Misalnya, penerapan sistem restorative justice sebagai terobosan penyelesaian perkara," lanjut Jokowi.

Jokowi mengatakan pemerintah mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dilakukan MA. Mulai dari peningkatan sistem e-court hingga pengembangan sistem berbasis artificial intelligence (AI).

"Pemerintah mengapresiasi inovasi-inovasi Mahkamah Agung dalam mendorong percepatan transformasi hukum, Peningkatan penggunaan sistem e-court, Pengembangan decision spot system (DSS) berbasis artificial intelligence yang akan mempermudah konsistensi putusan merujuk pada putusan adil yang ada sebelumnya," ujarnya.

Jokowi menyebut masyarakat Indonesia pun mengapresiasi keterbukaan informasi terhadap publik.

"Rakyat Indonesia juga mengapresiasi terhadap komitmen keterbukaan terhadap publik. Sudah ada 22 ribuan putusan sudah dipublikasikan dalam direktori putusan yang bisa diakses oleh publik," ucapnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Presiden Jokowi Teken UU DKJ, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Hasto Ungkap Sikap Ranting PDIP Tolak Wacana Pertemuan Jokowi-Mega

Jokowi Dukung Inisiatif Prabowo-Gibran Rangkul Semua Komponen Bangsa

Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Carbon Storage-Alur Logistik di IKN

Atasi Darurat Judi Online!

Presiden Jokowi Nyatakan Sikap Deeskalasi RI Terhadap Konflik Timur Tengah