Tanggapi Konten YouTube Kanal Zavilda TV

Waketum MUI: Tak Masalah Ajak Orang Berjilbab Tapi Tidak Memaksa


505 view
Waketum MUI: Tak Masalah Ajak Orang Berjilbab Tapi Tidak Memaksa
Foto: mui.or.id
Waketum MUI Anwar Abbas.

Jakarta (SIB)

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas berkomentar soal konten meminta perempuan untuk berjilbab yang dibuat oleh Zavilda.


Menurut Anwar Abbas, hal yang paling penting dalam mengajak orang berjilbab adalah tidak memaksa.


"Kalau yang dibuat oleh si pembuat konten itu hanya bersifat imbauan atau ajakan serta tidak ada unsur-unsur pemaksaan dan intimidasi, tentu tidak masalah," ucap Anwar Abbas saat dihubungi, Selasa (30/8).


Anwar Abbas pun mengingatkan agar orang yang ingin mengajak berjilbab menggunakan kata-kata yang lembut. "Apalagi kalau yang bersangkutan dalam menyampaikan pesan dan ajakannya tersebut tidak mempergunakan bahasa yang kasar, tapi mempergunakan bahasa yang baik, sopan, dan santun. Bahasanya pun jangan menyakiti hati yang diajak," ucapnya.


Anwar Abbas lalu menyinggung soal UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Menurutnya, tak salah mengingatkan soal hal tersebut. "Di negeri ini seperti diketahui juga sudah ada UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, yang melarang orang menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan," katanya.


"Mengingatkan saudara-saudara yang lain yang belum berbuat sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang ada tersebut agar memperbaiki diri dan memenuhi hukum yang ada tersebut dengan sebaik-baiknya," sambungnya.

Minta Maaf


Konten video YouTube kanal Zavilda TV menjadi perbincangan viral di media sosial (medsos) karena dianggap memaksa perempuan yang tidak berjilbab untuk mengenakan jilbab. Kini si pembuat video menayangkan klarifikasi. Video klarifikasi diunggah pemilik kanal Zavilda TV, yakni Zavilda, di kanal YouTube Ezagio VR, Selasa (30/8).


Dalam video berdurasi 32,21 menit itu, ada Zavilda atau Vilda, pemilik akun Ezagio VR yang dipanggil Eza, saksi bernama Rudi, serta talent atau artis yang pernah tampil di video 'penjilbaban' Zavilda TV, disebut sebagai Lastri yang berambut pirang. "Klarifikasi Zavilda TV terkait berita viral|Fakta sebenarnya! Mohon Maaf," demikian judul video itu.


Isi video itu berisi permintaan maaf pihak Zavilda TV dan teman-temannya. Mereka juga mengaku salah. "Saya yang disebut di semua media sebagai Zavilda, Vilda, dan lain-lainnya, saya memohon maaf banget sebesar-besarnya kepada kalian semua. Saya juga ucapkan terima kasih buat kalian semua atas tegurannya, atas nasihat yang baik," kata Zavilda yang bercadar dan berkacamata gelap.


Mereka juga menjelaskan cara membuat konten itu, yakni mencari orang secara acak (random), kemudian menyampaikan arahan singkat (briefing) kepada objek yang hendak divideokan atau dipakaikan jilbab. Mereka menyebutnya sebagai 'talent'. Mereka menegaskan konten videonya tidak mengandung unsur paksaan dan diunggah sesuai dengan kesepakatan pihak yang divideokan.


Zavilda juga menjawab reaksi warganet yang menolak konten video mereka. Dia menampilkan tangkapan layar akun @littlevixen yang menyoroti bahwa video mereka mengandung pelanggaran berupa pemaksaan: datang tak diundang, merasa berhak menutup aurat orang lain, bertanya soal agama belakangan, tetap mengejar meski sudah ditolak.


Dia juga menanggapi akun Instagram Kalis Mardiasih yang menyerukan 'report' akun Zavilda TV. Kalis memandang konten itu memuat sikap objektivikasi perempuan. Zavilda TV menepis semua sorotan itu.(detikcom/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com