Rabu, 01 Mei 2024
Pesan Jumat Agung dan Paskah Pimpinan GMI Wilayah I

Bishop Kristi Wilson: Jumat Agung dan Paskah Memulihkan Hubungan Manusia dan Allah

Redaksi - Jumat, 07 April 2023 18:06 WIB
Bishop Kristi Wilson: Jumat Agung dan Paskah Memulihkan Hubungan Manusia dan Allah
Foto: harianSIB.com/Wilfred Manullang
Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd  
Medan (harianSIB.com)
Hal mendasar dalam peringatan Jumat Agung dan Paskah bagi ke-Kristenan adalah restorasi relasi antara manusia dan Allah. Relasi kudus yang terjadi di Taman Eden justru dirusak oleh keinginan sesaat manusia yang bersumber dari free will (kehendak bebas).
Keadaan demikian disebut John Wesley, sebagai total depravity (kerusakan total). Sehingga manusia kehilangan relasi kudusnya di hadapan Allah meski masih mempunyai pengertian dan kehendak bebas.
Tetapi oleh peristiwa penyaliban dan kebangkitan yang disebut Jumat Agung dan Paskah, relasi tersebut dipulihkan melalui pribadi Yesus Kristus. Dalam pemaknaan teologisnya, John Wesley menyebutnya pemberian anugerah cuma-cuma melalui iman kepada Yesus Kristus.
"Penyaliban Yesus bukan hanya memulihkan relasi vertikal (Allah) saja, tetapi juga relasi horizontal (sesama). Ini terjadi ketika Yesus Kristus berkata di atas kayu Salib kepada Maria Magdalena dan para muridNya," ujar Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd, dalam Pesan Paskah dan Jumat Agung saat diwawancarai harianSIB.com, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut Bishop Kristi Wilson menjelaskan pemakaian kata "ibu" kepada Maria Magdalena memberi arti bahwa hubungan antara Yesus dengan Maria bukan hubungan biologis. Tetapi antara Pencipta dengan ciptaan. Pada waktu Tuhan Yesus berkata demikian, maka kematianNya adalah untuk mempersatukan keadaan atau sesuatu yang selama ini tidak bersatu.
Pertemuan antara Maria Magdalena dengan Yesus yang bangkit dari kematian, menunjukkan adanya restorasi tujuan hidup. Kesedihan yang dialami Maria Magdalena saat kematian Yesus dan melihat kubur kosong berubah menjadi semangat bersaksi setelah Yesus yang hidup memanggil namanya.
"Semangat bersaksi itulah menjadi tujuan baru dalam hidup Maria Magdalena. Inilah keajaiban kebangkitan Tuhan Yesus Kristus," jelasnya.
Karena itu, Bishop Kristi Wilson mengajak warga Methodist untuk memaknai Paskah dan Jumat Agung sebagai peristiwa restorasi relasi terhadap seluruh ciptaan Allah. Dan juga pemulihan tujuan hidup untuk menjadi Garam dan Terang dalam seluruh perilaku keseharian kita.
"Keberadaan Salib dan batu terguling serta kubur kosong adalah fakta bahwa maut telah dikalahkan. Kita adalah umat pemenang yang beroleh anugerah untuk bersaksi membangun Kerajaan Allah. Salib dan kubur kosong bukan sekedar simbol kepercayaan kita. Akan tetapi, keduanya adalah dorongan untuk menggerakkan kita bersama-sama merestorasi kehidipan ber-Gereja maupun bermasyarakat ke arah yang diperkenankan Allah," tuturnya.
Terkait dengan tema Paskah 2023 yang telah ditetapkan PGI, Bishop Kristi Wilson mengajak seluruh umat Kristen untuk tidak takut dalam menghadapi tantangan. Karena Tuhan sudah lebih dahulu mendahului kita," jelasnya.
Seperti diketahui PGI pada Paskah 2023 telah menetapkan tema Paskah yakni "Ia mendahului kamu ke Galilea: Jangan Takut" (Matius 28: 7, 10)
Dalam kesempatan itu, bishop juga meminta warga Methodist dalam memaknai Jumat Agung dan Paskah jangan menjadi batu sandungan bagi saudara-saudara kita sedang menjalani puasa. (*)


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Bishop Kristi Wilson Sinurat: Komunikasi Modal Penting dalam Membangun Rumah Ibadah
Konta ke-78 Berakhir, GMI Wilayah I Memasuki Tahun Kepedulian Sosial
Konta ke-78 Dimulai, GMI Wilayah I Memasuki Tahun Kepedulian Sosial
Bishop Kristi Wilson Sinurat: Guru Harus Belajar Gunakan Teknologi
GMI Siap Sukseskan Program Keluarga Berencana
Ultah ke-34 PIP Distrik 2 GMI Wilayah I Dirangkai Ceramah Tentang Kanker Payudara
komentar
beritaTerbaru