Minggu, 13 Oktober 2024

210 Instansi Pusat dan Daerah di Indonesia Terdampak Serangan Ransomware di Server PDN

Donna Hutagalung - Senin, 24 Juni 2024 22:54 WIB
388 view
210 Instansi Pusat dan Daerah di Indonesia Terdampak Serangan Ransomware di Server PDN
TEMPO.CO
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN Hinsa Siburian.
Jakarta (harianSIB.com)
Sebanyak 210 instansi di pusat dan daerah di Indonesia terdampak serangan siber Ransomware terhadap server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

"Saat ini kami melakukan migrasi data-datanya. Harusnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenan dengan penyedia layanannya," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024), dikutip dari Tempo.co.

Semuel tak menampik serangan siber ke PDN itu merugikan layanan publik. Yang paling berdampak adalah Ditjen Imigrasi, mengingat hal ini langsung berhadapan dengan masyarakat.

Baca Juga:

"Ada 210 tadi, rinciannya banyak sekali. PUPR juga kena dan sedang proses migrasi juga," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN Hinsa Siburian mengatakan, setelah mengetahui kejadian di PDNS Surabaya pada 20 Juni 2024, dia langsung mengerahkan tim ke lokasi. Tujuannya, kata dia, guna membantu Kominfo dan Telkom Sigma yang mengelola PDNS.

Baca Juga:

"Jadi data-data ini disimpan di pusat data sementara. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembangunan data internasional, pusat data nasional yang sekarang masih belum selesai. Jadi karena kebutuhan untuk proses bisnis, proses jalannya pemerintahan, maka dibuatlah oleh Kominfo pusat data sementara yang ada di Jakarta dan di Surabaya," kata Hinsa.

"Yang mengalami insiden ini adalah pusat data sementara yang berada di Surabaya."

Ia mengonfirmasi adanya serangan siber Ransomware pada PDNS Surabaya itu. Adapun nama Ransomware, yakniBrain Cheaper.

Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware lockbit 3.0, mengingat sifat Ransomware yang terus berkembang.

"Ini yang terbaru yang setelah kami lihat dari sampel yang sudah dilakukan sementara oleh forensik dari BSSN. Tentu ini perlu kami ketahui supaya bisa mengantisipasi di tempat kejadian yang lain," katanya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru