Minggu, 19 Mei 2024 WIB
Kasus Covid Meningkat Lagi

Kemenkes Minta Puskesmas Gelar Vaksinasi

Warga Malaysia Borong Masker
Redaksi - Minggu, 10 Desember 2023 08:23 WIB
358 view
Kemenkes Minta Puskesmas Gelar Vaksinasi
(Foto: RRI/Fitratun Komariah)
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Jakarta (SIB)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memerintahkan Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya tetap memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19 setelah kasus penularan virus corona melonjak beberapa waktu terakhir.
"Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota agar memastikan semua Puskesmas dan Fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan Vaksinasi Covid-19, dan memastikan ketersediaan vaksin," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulis, Jumat (8/12).
Maxi menyebut pihaknya telah menggelar rapat terkait lonjakan Covid-19 yang dipimpin Menkes Budi Gunadi Sadikin. Pihaknya meminta kepala dinas kesehatan seluruh Indonesia mengamati penularan kasus Covid-19.
"Mengamati perkembangan Covid-19 belakangan ini, bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina termasuk Indonesia, sehingga diperlukan kewaspadaan agar Covid-19 tidak meluas," ujarnya.
Menurutnya, tenaga kesehatan, tenaga medis dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan, adalah kelompok sasaran yang mempunyai risiko tinggi tertular Covid-19 akibat interaksi dengan pasien dan pengunjung lainnya.
"Sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal dengan melengkapi dosis vaksinasi Covid-19 baik primer, maupun lanjutan (booster) sesuai ketentuan," ujarnya.
Kemenkes mengonfirmasi tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19) terjadi lagi di Indonesia. Kenaikan kasus itu diduga disebabkan varian baru, yakni Eris atau EG.5 dan EG.2.
"Kasus Covid-19 naik karena ada subvarian baru EG.5 dan EG.2," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi , Selasa (5/12).



Borong Masker
Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus Covid-19 bersamaan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus Covid-19 di Indonesia naik 80 persen tercatat sepanjang 28 November hingga 2 Desember 2023.
Di Malaysia, masyarakat kini berbondong-bondong membeli masker imbas melonjaknya kasus Covid-19. Sebagaimana dilaporkan oleh salah satu manufaktur alat kesehatan di Malaysia yakni Ideal Healthcare, penjualan masker meningkat 'sangat tinggi' beberapa waktu terakhir. Menurutnya, masyarakat mungkin sengaja menimbun masker gegara Covid-19 kembali meroket.
Lantas bagaimana dengan situasi di Indonesia? Melihat kenaikan kasus Covid-19, akankah 'panic buying' masker dan hand sanitizer kembali terjadi di Indonesia?
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) membenarkan kasus Covid-19 di Indonesia memang meningkat hingga dua kali lipat selama Oktober hingga November tahun ini. Namun perihal potensi panic buying, ia meyakini hal itu tak akan terjadi di Indonesia kali ini.
"Bangsa Indonesia panic buying tidak, karena (dulu) penyakit baru, lalu video-video terlihat orang bergelimpangan. Sekarang kan kita sudah mengerti, masyarakat sudah pintar sekarang," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/12).
"Saya merasa masyarakat Indonesia lebih tinggi literasinya sejak ada Covid. Mereka membaca, mendengarkan kondisi lain, update sekali. Jadi saya rasa tidak akan terjadi panic buying karena masker sudah biasa, hand sanitizer mudah didapat," pungkas dr Erlina.
Dalam kesempatan tersebut juga, dr Erlina menyampaikan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia kali ini bukan hanya berkenaan dengan penyebaran varian Eris EG.5 sebagaimana di Singapura, melainkan karena antibodi masyarakat yang menurun. Pasalnya, tingkat proteksi vaksin Covid-19 memang bisa menurun dalam waktu 6 hingga 12 bulan setelah suntikan terakhir. (**)


Baca Juga:


Baca Juga:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
3.883 Kasus TB/TBC di Kota Medan Sedang Diobati
DPRD SU Desak Kemenkes dan Dinkes Gerak Cepat Antisipasi Mewabahnya Malaria di Nisel
DPRD SU Desak Kemenkes RI dan Dinkes Gerak Cepat Antisipasi Mewabahnya Kasus Malaria di Nisel
Waspada, Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat
Kemenkes Sebut Perubahan Iklim 2024 Picu Kenaikan Kasus DBD
Dirut PT. EKI Kembalikan Rp 500 Juta ke KPK Terkait Kasus Korupsi APD Kemenkes
komentar
beritaTerbaru