Senin, 06 Mei 2024

Kapal Nelayan Angkut 10 ABK Hilang Kontak di Samudera Hindia

Redaksi - Senin, 18 Maret 2024 11:04 WIB
227 view
Kapal Nelayan Angkut 10 ABK Hilang Kontak di Samudera Hindia
(Solopos.com-Basarnas SAR Cilacap)
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian kapal nelayan yang hilang kontak di perairan Samudra Hindia, Sabtu (16/3/2024). 
Jakarta (SIB)
Kapal nelayan Kiat Maju Jaya-7 dilaporkan hilang kontak di Perairan Samudera Hindia. Kapal tersebut mengangkut 10 orang anak buah kapal (ABK). Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, menjelaskan pihaknya menerima informasi dari pihak perusahaan kapal.
Laporan yang diterima kapal tersebut hilang kontak sejak Rabu (13/3) pukul 15.00 WIB.
"Sebelumnya dikabarkan 4 kapal beriringan bersama dikarenakan cuaca buruk. Keempat kapal tersebut akan kembali ke Dermaga Cimiring Cilacap," kata Adah melalui siaran pers yang diterima, seperti dilansir detikJateng, Minggu (17/3).
Dari keterangan yang diterima pada saat akan kembali, mereka menjumpai badai. Sehingga tiga dari keempat kapal tersebut bersandar ke Dermaga Pacitan menunggu badai reda.
Tiga kapal itu di antaranya Kapal Makmur Jaya-20 dengan nakhoda Sumaryo, Kapal Makin Jaya-2 nakhoda Raino, dan Kapal Maju Jaya-28 nakhoda Tarmuji. Sedangkan satu Kapal Kiat Maju Jaya-7 yang dinakhodai oleh Waidin hingga saat ini tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.
"Korban yang masih dalam pencarian bernama Waidin, Ahmad Mutajar, Angga Trio, Gunawan, Heri Setiaji, Ichya Umidin, M Ripto, Syarifuddin, Waroji dan Zaenal," jelasnya.(**).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Samudera Hindia Barat Aceh Diguncang Gempa 6,3 SR
Hasto Tantang Anak Muda Jadikan Kepulauan Nias Wilayah Kuat di Samudera Hindia
BRIN Ungkap Meteor di Langit Pulau Jawa Jatuh di Samudera Hindia
Ada Bibit Siklon 94S di Samudera Hindia, Sumut hingga DKI Potensi Hujan Lebat
Gempa Susulan di Nias Barat Sebanyak  3 Kali, Guncangan Terasa di Gunungsitoli, Banda Aceh dan Aceh Tengah
komentar
beritaTerbaru