Jumat, 04 Oktober 2024

Australia Berjanji Tidak Langgar Wilayah Perairan Indonesia

- Minggu, 19 Januari 2014 23:17 WIB
219 view
Australia Berjanji Tidak Langgar Wilayah Perairan Indonesia
SIB/Int
Australia
Canberra (SIB)- Pemerintah Australia telah meminta maaf karena kapal Angkatan Lautnya tanpa sengaja masuk ke wilayah Indonesia. Australia pun berjanji pelanggaran wilayah tersebut tak akan terulang lagi.

"Kita tak akan lagi menemui pelanggaran wilayah perairan Indonesia yang tak disengaja, kita telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa itu tidak terjadi lagi," tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop kepada para wartawan di Perth, Australia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/1).

Pemerintah Australia pada Jumat, 17 Januari kemarin mengakui telah beberapa kali memasuki wilayah Indonesia tanpa sengaja sebagai bagian dari operasi pengusiran kapal-kapal pencari suaka, Operation Sovereign Borders.

Namun Australia menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan kebijakan menghentikan kedatangan para pencari suaka yang menggunakan kapal-kapal tanpa izin. Sesuai kebijakan ini, otoritas Australia akan menghalau kapal-kapal pencari suaka yang masuk ke wilayahnya dari wilayah Indonesia.

Insiden tersebut telah menimbulkan kemarahan pemerintah Indonesia. Pemerintah RI pun berjanji akan meningkatkan patroli-patroli Angkatan Laut di sepanjang perbatasan laut wilayah selatannya.

Pemerintah Australia menyambut baik peningkatan patroli itu. "Kami menyambut kerja sama dari Indonesia dalam berpatroli di perairan-perairan tempat kapal-kapal pencari suaka ini bertolak," ujar Bishop.

Di bawah pemerintahan konservatif yang baru, diberlakukan kebijakan baru bagi para pencari suaka. Para pencari suaka yang tiba dengan kapal akan dikirim ke sebuah kamp yang ada di salah satu pulau di Samudera Pasifik untuk diproses tanpa adanya kemungkinan untuk tinggal di Australia.

Sedangkan kapal yang berhasil dicegat di lautan akan diusir dan dikembalikan ke perairan Indonesia.

Bahkan sebagai bagian dari operasi militer tersebut, pemerintah Australia mengakui telah membeli sejumlah sekoci ukuran besar, yang akan digunakan untuk mengangkut para pencari suaka yang perahunya ditangkap oleh patroli AL.

Dengan sekoci itu, para pencari suaka akan diarahkan untuk kembali ke wilayah perairan Indonesia.

Hal itulah yang memicu kemarahan Indonesia karena hal itu dianggap bisa melanggar kedaulatan Indonesia.

Seperti dilansir ABC Australia, Menlu RI Marty Natalegawa Australia menyebut hal ini secara potensial bisa dituding memfasilitasi pergerakan pencari suaka dengan kebijakannya menyediakan sekoci.

"Perkembangan yang dilaporkan di media, yaitu pembelian sekoci, inilah yang kita identifikasikan sebagai "rawan" dalam pembicaraan sebelumnya," kata Menteri Marty. (Detikcom/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru