Jakarta (SIB)
Plt Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama RI, Pontus Sitorus menerima Ketua Nasional Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Bishop Dr Fasa'aro Zendrato STh MPdK di Jakarta.
“Dalam pertemuan persaudaraan itu, Pak Dirjen menekankan peran serta GTDI dalam moderasi beragama di Indonesia,” ujar Bishop Fasa'aro Zendrato didampingi sejumlah pendeta dan pimpinan wilayah GTDI di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi Medan, Senin (8/8).
Menurutnya, pihaknya melaporkan kondisi GTDI kepada Dirjen Bimas Kristen dan yang bersangkutan meminta GTDI menjadi bagian dari solusi negara dan solusi dalam menciptakan jemaat berkualitas.
Satu di antaranya, lanjutnya, menegaskan dengan upaya moderasi beragama di Nusantara.
Menurutnya, pertemuan dengan Pontus Sitorus adalah audiensi kekeluargaan karena sebelum menjadi Plt pihaknya sudah berkomunikasi saat yang bersangkutan menjabat sebagai Direktur Pendidikan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pertemuan Bishop dengan gembala-gembala di GTDI adalah kali pertama sekembalinya dari Reconciling The World to Christ, Church of God of Prophecy (COGOP) 101st International Assembly yang dipusatkan di Oklahoma City Convention Center, Amerika Serikat.
Didampingi Faselly Zendrato, Administrative Assistant & National Interpreter di GTDI yang ikut dalam rombongan ke AS, Aperius Gea SH dari Kantor LBH Masyarakat Helvetia Medan, Bishop mengatakan, GTDI sebagai bagian dari COGOP harus tunduk pada GOCOP.
“Dalam pertemuan itu ditegaskan, GTDI sebagai bagian kesatuan yang tak terpisahkan. Artinya, GTDI tunduk pada GOCOP dan pemerintah yang sah. Hasil pertemuan internasional itu disampaikan pada kementerian agama dan pimpinan negara di dunia,” tegasnya.
Ia mengatakan, pertemuan dengan Dirjen Bimas Kristen Kemenag juga menyampaikan utusan Indonesia yang diundang resmi ke 101st International Assembly yang dipusatkan di Oklahoma City Convention Center.
“Saya sebagai pimpinan GTDI merasa beroleh anugerah karena dipercayakan memimpin doa di depan pimpinan GOCOP dari seluruh negara di dunia. Artinya, anugerah-Nya pada Indonesia,” tegasnya. (R10/f)
