Sabtu, 21 September 2024
Atas Usul Indonesia

UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Redaksi - Sabtu, 30 Maret 2024 09:40 WIB
271 view
UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan
Foto: AFP PHOTO / JEAN-PIERRE MULLER
Jakarta (SIB)
Idul Fitri dan Idul Adha kini telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai hari besar keagamaan. Hal ini terwujud berkat usulan Indonesia yang didukung negara lainnya.

“Alhamdulillah, atas usulan Indonesia, dan didukung lebih dari 30 negara, UNESCO telah mengakui Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sebagai hari besar keagamaan,” tulis unggahan Instagram @kniukemdikbud, dikutip Jumat (29/3).

Bukti dari pengakuan soal dua hari besar ini adalah UNESCO tidak akan mengadakan pertemuan resmi di dua waktu tersebut. Keputusan ini juga berlaku untuk pertemuan di Markas Besar UNESCO di Paris.

Dalam dokumen resmi di situs UNESCO, disebutkan pengakuan terhadap Idul Fitri dan Idul Adha adalah bentuk komitmen UNESCO dalam merangkul keragaman budaya dan agama dari negara anggota.

“Dengan mengakui ketaatan penting ini, hal ini akan mendorong dialog antar budaya, saling menghormati, dan pemahaman dalam kerangka UNESCO,” tulis keterangan dokumen tersebut.

Dijelaskan juga, UNESCO mengakui makna-makna yang ada di balik perayaam umat Muslim ini. Seperti tentang introspeksi, persahabatan, dan penanaman nilai-nilai syukur, tidak mementingkan diri sendiri, empati, dan kasih sayang.

“Dengan mengakui peristiwa-peristiwa ini, UNESCO menegaskan kembali komitmen teguhnya sebagai pendukung keanekaragaman budaya dan katalis untuk membangun jembatan pemahaman antar bangsa,” tulisnya.

Beberapa negara yang mengajukan pengakuan ini antara lain Aljazair, Bangladesh, Kolombia, Pantai Gading, Djibouti, Mesir, Indonesia, Yordania.

Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Mauritania, Maroko, Oman, Filipina, Qatar, Federasi Rusia, Arab Saudi, Negara Palestina, Sudan , Republik Arab Suriah, Tunisia , Yaman dan lainnya.


Peran Indonesia
Mengutip laman Kemlu RI, Indonesia telah menjadi anggota UNESCO sejak 1950. Pada 2023, kemudian Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027.

Dengan posisi saat ini, artinya Indonesia bisa berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan strategis terkait program UNESCO. Selain itu, Dewan Eksekutif juga punya peran dalam mengawasi berjalannya program UNESCO.

Adapun komposisi anggota Dewan Eksekutif yang membersamai Indonesia di periode saat ini yakni:

Kelompok I: Italia, Spanyol, Perancis, Inggris, Irlandia, Jerman, Amerika

Kelompok II: Serbia, Albania, Slovakia, Ceko

Kelompok III: Brazil, Kuba, Dominika, Argentina

Kelompok IV: Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, Republic of Korea, Australia

Kelompok V (a): Mauritius, Nigeria, Mozambique, Ivory Coast, Gabon, Burkina Faso, Liberia

Kelompok V (b): Qatar, Arab Saudi, Oman, Irak.(**)



SHARE:
komentar
beritaTerbaru