Anggota DPRD Sumut dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Zeira Salim Ritonga menegaskan, pemberlakuan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sejenis Solar dan Pertalite menggunakan QR Code di sejumlah SPBU di Medan sangat mengecewakan warga, karena tanpa QR Code, masyarakat tidak bisa beli BBM di SPBU.
"Kita banyak menerima keluhan masyarakat, karena tidak bisa isi BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Medan tanpa QR Code. Seharusnya PT Pertamina terlebih dahulu melakukan uji coba sistem dan infrastruktur pendukungnya, jangan langsung menolak masyarakat mengisi BBM di SPBU," tandas Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Sabtu (11/3/2023) melalui telepon di Medan.
Apalagi, tambah politisi vokal ini, masih banyak warga yang kurang paham cara mendaftar ke aplikasi MyPertamina, sebab untuk pendaftarannya agak ribet dan paling disesalkan, saat warga mendaftar, kerap tidak nyambung dan pemberitahuan gagal atau disuruh diulang.
Hal itu disampaikan Zeira Salim menanggapi banyaknya keluhan masyarakat yang ingin mengisi BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite di sejumlah SPBU di Medan ditolak, karena petugas SPBU mengharuskan mengunakan Barcode (QR Code) sejak, Kamis (9/3/2023) yang lalu.
"Banyak masyarakat tidak bisa mengisi BBM bersubsidi di SPBU Kota Medan, sehingga terpaksa membeli BBM non subsidi dengan harga yang mahal, karena belum memiliki barcode," tegas Zeira sembari menyesalkan kebijakan PT Pertamina yang secara langsung memberlakukan penggunaan barcode tanpa memberi batas waktu kepada masyarakat.
Menurut Zeira, pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan barcode di Medan dan Sumut, belum bisa diberlakukan secara penuh, harus bertahap dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat serta memberikan waktu untuk mendaftar ke MyPertamina.
Apalagi bagi daerah-daerah terpencil yang masih belum memiliki jaringan komunikasi yang lancar, tandas Zeira, tentu sangat memberatkan masyarakat, jika sewaktu-waktu diberlakukan pembelian BBM bersubsidi menggunakan QR Code, tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
Berkaitan dengan itu, Bendahara DPW PKB Sumut ini mengingatkan kepada PT Pertamina agar menginstruksikan kepada seluruh SPBU, agar memberi kelonggaran atau waktu kepada masyarakat, untuk mendaftar ke MyPertamina dalam beberapa Minggu ke depan, jangan langsung menolak pembelian BBM bersubsidi tanpa ada barcode.
Diakui Zeira, pemberlakuan QR Code di aplikasi My Pertamina memang sudah dilaksanakan di sejumlah SPBU di Indonesia sejak 1 September 2022, tapi untuk Sumut perlu disosialisasikan kembali atau dengan uji coba sistem dan infrastruktur pendukungnya, jangan langsung menolak masyarakat mengisi BBM di SPBU.(A4).